Syuting oh Syuting...

Incidious Season 71

Jum'at - Sabtu, 7 - 8 Maret 2014 menjadi hari yang amat mencekam untuk kelas Ibnu Majid. Berawal dari ajakkan beberapa siswa yang ingin melaksanakan MABIT untuk mengerjakan tugas SBK, yaitu membuat film pendek. Sebelum MABIT dilaksanakan, saya dan kelas Ibnu Majid membahas konsep dari film yang akan kita buat. Dengan latar sekolah, tersirat dalam pikiran kami untuk membuat film bergenre horor, ide ini langung disepakati oleh seluruh siswa. Diskusi kami tidak berakhir disitu, beberapa hari kemudian kami mendiskusikan lagi cerita yang akan kita sajikan dalam film ini. Muncul usul dari salah satu siswa untuk mengadaptasi film yang sudah ada. Dari sekian banyak judul film horor yang pernah ditayangkan di bioskop, akhirnya kami memilih salah satu film yang cukup fenomenal, yaitu Incidious 1.

Sebelum melaksanakan syuting film Incidious, kami mempersiapkan segala perlengkapannya. Mulai dari kamera (handycam), naskah, properti, make up sampai surat izin kepada orang tua telah siap edar. Hari yang ditunggu datang juga, pada hari Jum'at sepulang sekolah kami memulai kegiatan syuting ini dengan menonton film bersama di ruangan kelas Ibnu Majid, dalam rangka refreshing serta mencari inspirasi dan referensi. Setelah itu dilanjutkan dengan tilawah Qur'an di masjid SMP Juara, lalu Sholat Maghrib dan Isya berjama'ah dan ditutup dengan makan malam bersama.

Pada pukul 20.00 WIB, demi kelancaran acara ini, kami melakukan briefing, mengecek semua persiapan dan berdo'a bersama, syutingpun dimulai sekitar pukul 20.15 WIB. Semua pemain dan kru bergegas melakukan tugasnya masing-masing, diiringi dengan gemercik hujan yang disertai petir kami menuju ruangan pertama dan melakukan adegan pertama dengan setting di rumah keluarga tokoh utama. Ada pemandangan yang manis disini, karena hari sudah sangat gelap, ditambah hujan deras dan petir yang bergantian menyambar, membuat beberapa pemain merasa sedikit ketakutan. Sangat jelas terjadi pada beberapa pemeran hantu, karena takut dengan suasana yang terbangun, saat menunggu giliran berakting mereka berkali-kali membuka Al-Qur'an dan membacanya. Hal ini dirasa ampuh untuk menambah keberanian dan menentramkan hati yang sedang gusar. Subhanalloh...

Ternyata membuat film bukanlah pekerjaan mudah, membutuhkan kesiapan fisik dan mental. Selain menguras tenaga dan pikiran, pekerjaan ini juga melibatkan emosi. Awalnya, pengambilan gambar yang dilakukan sedikit demi sedikit, cukup membuat tersenyum bahkan mengundang tawa, terutama saat pemain yang sedang berakting, salah mengucapkan dialog atau salah melakukan gerakan. Namun, semakin malam tubuh semakin lelah, konsentrasi pun menurun, kadang hal menyenangkan tadi malah membuahkan kekesalan. Melihat hal ini, kami memutuskan untuk menghentikan syuting ini pada pukul 00.00 WIB. Hujan semakin deras, petir semakin sering menyambar, tidak memungkinkan lagi untuk melanjutkan syuting. Semua pemain dan kru bersiap-siap untuk pergi ke pulau mimpi, beralaskan lantai dan diselimuti genting (aduh lebay... :p) kami terlelap sekitar pukul 01.00 WIB.

Syuting dilanjutkan ba'da subuh saat hari masih gelap, selebihnya kami lakukan di dalam ruangan. Dibantu dengan kain-kain penutup, kami menutup semua jendela agar terlihat gelap, demi menciptakan suasana seperti malam hari. Syutingpun berakhir sekitar pukul 11. 00 siang hari diiringi dengan tepuk tangan dan senyum kelegaan dari semua pemain dan kru. Alhamdulillah... Setidaknya satu tugas berat sudah rampung, tinggal memoles film ini menjadi lebih menarik melalui proses editing. Selain untuk memenuhi tugas SBK, yang lebih penting adalah perjuangan ini mempererat persaudaraan dan kerjasama diantara kami. Malam panjang itu, menjelaskan kepribadian asli kami dan saat itulah kami belajar menahan emosi, menjaga ego, memahami serta menghargai teman dan saling melindungi. Semoga kerja keras ini membuahkan hasil yang maksimal dan semoga kami bisa menyuguhkan tontonan yang menghibur untuk semua orang. Nantikan tanggal mainnya di Mpret Tipi (he..hee)

Ibnu Majid Second Generation, IMajinative is Marvelous :)

Kru dan pemain Incidious 71 narsis di belakang layar

Yang paling narsis itu, ya para hantu

Ngaji dulu

Berdo'a bersama, supaya lancar

Ibnu Majid - IMajinative is Marvelous

Komentar